"you know, i feel like i'm in the story"
"wow..."
"kalau gini ceritanya, kamu bisa jadi asisten director, vira"
"kamu tau? saya jadi penuh ide"
"kita harus ngerjain ini secepatnya"
DAMN!! it was reaaaaaal...
13 Maret 2012 tepat di Royale Condominium, perasaan udah campur aduk banget. semua berawal dari sehari sebelumnya papa ngabarin bahwa orang orang yang kerja sama mau ngebuatin e-book aku minta ketemuan dan mau ngeliat karya-karya aku. pastinya jadi gugup ga nentu karna i feel not comfort when someone that i know read my stories in front of me pula. kebayang ga sih gimana deg-deg-annya nungguin respon orang yang baca. terlebih ini masalah mimpi yang bakal kewujud atau engga.
jadilah aku yang awalnya bakal nunjukin cerita fiksi aku malah ngeleyeng jadi nunjukin fan-fiction yang lagi aku kerjain. as you know, i adore Justin Bieber so bad. jadilah aku nunjukin fan-fiction dengan judul #LOVER yang lagi aku kerjain di akun twitter aku. sempat ada rasa takut, gugup, was was karna takut mereka malah anggap aku weird dan obsess sama Bieber. but you know what? here it is...
#Lover part 16 ( http://www.twitlonger.com/show/gavp0n ) adalah part yang aku tunjukin sama mereka. gatau kenapa, yang jelas part yang baru beberapa hari aku post ini cukup ngedapetin respon positif dari temen temen yang baca cerita ini.
"Ryan berjalan kearah Darell yang duduk di sudut Coffee shop kawasan Wilshire Boulevard dengan nampan berisi pesanannya. Secangkir Cappucino hangat untuk Darell dan dark coffee untuk dirinya sendiri. Ryan bisa melihat Darell memainkan jarijarinya di smartphonenya sambil sesekali tersenyum.
“You both really can’t be separate?” Ryan meletakkan minuman mereka diatas meja sambil menghempaskan tubuhnya di sofa empuk di hadapan Darell.
Darell tertawa mengangkat wajahnya “I totally can’t handle this feeling” ucapnya lalu kembali berkutat dengan smartphonenya.
Ryan tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya lemah. Bagaimana tidak, baru beberapa jam yang lalu dia seperti menadapati sosok lain dari Darell. Darell yang terlihat begitu putus asa dan dingin. Amun sekarang, dihadapannya duduk gadis yang sama dengan gadis yang dia temuinya tadi, namun dengan mood yang jauh lebih baik."
i've no idea to tell you all in detail. ini bener bener sesuatu yang sulit diungkapin dengan kata kata. semua kaya mimpi. awalnya, aku udah pernah ketemu sama pihak pihak yang terkait dan selama satu bulan, seperti gaada kejelasan kelanjutannya. tapi kemarin, semuanya bermulai. mereka senang dengan tulisan tulisanku, dan bahkan sudah memikirkan langkah selajutnya dan akan jadi apa kedepannya. semua benar benar ngebuat aku ga bisa berhenti bersyukur.
No comments:
Post a Comment